KOTAKU BENGKULU, TIM SATKER MONITORING KEGIATAN KUNJUNGI 2 KELURAHAN

Tim satker provinsi Bengkulu beberapa waktu lalu melakukan FGD bersama masyarakat dan relawan di 2 kelurahan terkait efektifitas media sosialisasi yang telah di realisasi melalui pemanfaatan dana PKM tahun 2019, dimana jenis media sosialisasi berupa spanduk, banner dan juga video yang pernah di produksi dilakukan uji petik efektifitas media-media tersebut.

Ditekankan oleh Ibu Indria;
“Tujuan Bantuan Pemerintah ini adalah dalam rangka mendukung pelaksanaan penanganan permukiman kumuh, yang mencakup kegiatan pencegahan tumbuh dan berkembangnya permukiman kumuh dan peningkatan kualitas permukiman kumuh. Untuk itu semua masyarakat khususnya masyarakat di wilayah kumuh harus faham dan tahu akan tentang semua itu.”

Sebagaimana di ketahui di 2 kelurahan (kelurahan dusun Besar dan kelurahan Sumber jaya Kota Bengkulu) ini dana BPM dan dana PKM sudah di manfaatkan sejak 1 bulan terakhir. Dimana kegiatan fisik yang di kerjakan berupa  untuk kelurahan Dusun Besar Ada 3 kegiatan yang dibangun yaitu drainase lingkungan, Ipal komunal  dan Sumur bor sementara itu untuk kelurahan Sumber jaya Saptic tank untuk 35 rumah Saptic tank di lengkapi  taman, selain itu bangunan drainase, jalan rabat beton.

Hasil diskusi dengan BKM, KSM dan relawan yang terlibat serta wawancara dengan masyarakat di dapati bahwasanya:

1. Media sosialisasi program yang selama ini ada berupa brosur, spanduk, buletin, Dan banner Belum mampu menggerakan partisipasi masyarakat untuk berperilaku sebagaimana isi pesan media sosialisasi tersebut. Sebagai contoh, masyarakat tahu ada spanduk yang melarang membuang sampah sembarangan, ada papan yang melarang pembuangan sampah sembarangan, namun kenyataannya tetap berperilaku membuang sampah sembarangan.

2. Media sosialisasi berupa spanduk, buletin, film, dan baner dirasakan tidak efektif mendorong partisipasi masyarakat dalam program KOTAKU. Hasil FGD justru menunjukan bahwa kotak sampah yang bertuliskan himbauan membuang sampah lebih dibutuhkan dibandingkan himbauan membuang sampah tanpa disertai dengan alat praktis pembuangan sampah. Masyarakat membutuhkan langkah-langkah nyata atau konkret dibandingkan sosialisasi yang terkesan normatif, bahkan menggurui masyarakat.

3. Hasil FGD Juga menunjukkan masyarakat lebih tertarik jika media sosialisasi Program disebarkan melalui media sosial, sehingga sebaran masyarakat yg membaca atau melihatnya lebih luas.

4. Media lukisan tembok juga di gemari oleh masyarakat, apalagi yang sipatnya mempercantik lingkungan dengan di tambahi pesan-pesan moral, adanya lingkungan yang cantik membuat masyarakat enggan mengotori dan cenderung ada keinginan memelihara.

Hasil monitoring dan FGD efektipitas media sosialisasi ini akan di tindak lanjuti dan akan menjadi bahan pada saat rapat koordinasi pengawasan dan pengendalian program yang di lakukan oleh tim satker setiap akhir bulannya, untuk perbaikan ke depannya.

Disampaikan juga bahwa kegiatan monitoring ini dilakukan tim satker selama kegiatan BPM berlangsung dan akan dilakukan roadshow di tiap kelurahan baik di kota Bengkulu maupun di Kabupaten Rejang lebong dan Bengkulu selatan dan kegiatan yang akan di monitoring adalah pemanfaatan dana BPM dan juga dana PKM tahun 2019 .

Sumber: Tim Satker PKPBM

Comments