Cintailah dan Sayangilah Ini Bukan Slogan!

Saya sembari ikut tersenyum kaku, di karenakan masih bingung dari pembahasan Bapak-bapak ini, maka yang saya ingat adalah
" Saya sempat pertama-tama terpingkal-pingkal dengan raut muka dan bibir yang mengejek sadis bahkan jijik dengan orang-orang yang menyatakan dan membawa-bawa istilah slogan agama  "Sayangilah yang di Bumi, maka yang di langit akan menyayangimu jua", begitu pun "Cintailah Allah, maka seluruh penduduk langit dan bumi akan mencintaimu jua ",
Ujar beberapa orang Bapak yang saya pikir tergolong yang juga tokoh dan kental bergelut di organisasi keagamaan dan yang tak perlu saya sebutkan!.
Lantas sayapun dengan rekaman ingatan yang saya kunci pernyataan tersebut, gelisahpun menggeluti pemikiran dan sehingga mengharuskan saya mencari tahu akan hal ini. Di mulai dari saya bertanya dan berdiskusi dengan beberapa rekanan yang saya pikir bisa saya ajak memahami hal ini, hingga saya baca beberapa buku dan mencarinya di serching internet mengenai hal itu. Akhirnya sedikit memang yang bisa saya dapatkan, karena semakin saya menyelami pernyataan tersebut, saya sendiri merasa khawatir karena orang yang menyatakan perihal itu adalah orang-orang yang menakjubkan, yang luar biasa taat kepada Sang Khalik-Nya, dan tak lain ini tergolong Sufi atau tasawuf.
Bahkan saya tak mau lagi berkomentar mengenai hal-hal kebenaran ini. Misalkan saja satu kata Hakikat 'CINTA' yang bila kita jabarkan bagaimana perjalanan dalam pemaknaan di kehidupan sehari-hari yang sudah pasti ada di sekitar kita dan tumbuh di diri kita ini. Jika kita pertanyakan ke diri dan sesama saja, sudahkan kita menjalaninya dengan benar, mungkin saja kita akan menemukan kegagalan, karena mengapa masih saja kita mendapati pertengkaran, permusuhan dan gaduh dalam ruang waktu yang sama yakni 'CINTA'?
Belum lagi kata "SAYANGI', saya tidak ingin membahas nya lebih jauh, karena hal yang telah saya baca dan saya temukan merupakan kajian dan amalan cukup bagi diri saya pribadi, saya tidak ingin mencampuri dengan orang-orang lain yang belum atau bahkan tidak mengetahui hal ini, lebih baik mereka cari saja sendiri pemaknaan ini. Karena sudah barang tentu ada hal yang salah saya pikir di konsepsi pemikiran dan perilaku orang-orang yang mempertanyakan pernyataan tersebut, karena sudah jelas hal-hal ini sebenarnya mereka selalu dan sudah di alami sendiri di setiap orang (manusia), namun kita selalu mengingkari dengan iri, kesombongan dan keangkuhan hati yang saya bilang innalilahiwainailaihirojiun .
Dan ini beberapa referensi yang silahkan di baca dan ketik saja di internet sekarang sudah gampang, permasalahannya adalah diri kita, kemauan, niat, kebutuhan, keinginan dan dasar kemampuan kita mau atau tidak menerapkan dan mengamalkannya dalam diri, terlebih lagi menularkan virus baik ini ke sesama. Maka saya nyatakan Helmi Hasan Sang Wali kita ini memiliki hal yang luar biasa dalamnya untuk mensiarkan amalan-amalan tersebut, hanya saja kitanya yang sudah berimajinasi menumbuhkan nilai kebencian di diri ini. Maka Hadirkanlah CINTA DAN SAYANG KITA kepada ALLAH Tuhan semesta pencipta seluruh yang ada dan sesama makhluk ciptaanNya.
Wallahu alam bishawab 


Comments