Mengapa Rindu Pada Bukit Kaba Mu!

"Aneh,,!

Mencurigakan,

pasti ada janjian dengan yg lain!" istriku berkata dg nada nyinyir.

....................................................................

Haha idak percaya!,

Galak ngayat abg ni!

Ada apakah gerangan pak Beny?

Salah seorang temanku yg ku ajak berangkat berucap di WhatsApp.

Dua pernyataan di atas adalah cerita yg membuatku kembali berfikir ulang untuk cus berangkat ke Curup. Tapi sebenarnya bukan itu, hanya sedikit pengaruh yg tapi benar itu berpengaruh menggugah pendirian, yang tadinya saya bersemangat sekali untuk kembali merindukan Bukit Kaba.

Awalnya rasa rindu itu seketika saja datang, memang benar hal ini di karenakan ada hujan, ada angin di malam itu yg pada saat itu saya berdiri di depan pintu kantor golkar, setelah saya bertemu dg kawan saya Bang Anda, bang camel, bang yudi, medio, saat itupun sedemikian stabilnya hujan dan angin berbunyi dari luar ruangan tempat kami berdiskusi. (Tapi kebanyakan nunduk main game di HP,,huaaaahaha)

Saya pikir suasana dingin inilah yg membangkitkan rasa rindu saya kembali ke suatu titik puncak yang tinggi, saat saya keluar dari pintu dan keluar melihat rentetan hujan turun dan hawa dingin, sehingga saya harus mengambil jaket saya yang berbentuk jazz toxedo hitam di bagasi motor scopy saya. Suasana inilah yang membuat saya bersemmangat untuk mengagendakan bahwa saya ingin berangkat besoknya ke bukit kaba dan mendaki,

1. mengalahkan RASA TAKUT saya,

2. Membentuk mental titik fokus tujuan ke puncak,

3. Mengatur helaan nafas dalam pertarungan,

4. Mengobservasi lingkungan sekitar berikut perkembanganya,

5. Jelas latihan fisik, menstabilkan karena usiapun terus bertambah,

Bukan satu kali ini saja saya mendaki bukit kaba ini, rasanya sudah berkali - kali saya sendirian saja berjalan menapaki bukit ini. Dulu saya sering sekali, saat sedang penat (kurang tantangan, dikarenakan energi berlebih) saya cap cus langsung saja berangkat sendirian, malah terkadang tanpa ada satupun agenda rencana yang ada di sana, hanya karena ingin menghilangkan rasa takut saya dulu dan melampiaskan amarah saya dulu terhadap suatu kondisi yang saya inginkan tidak ideal seperti adanya dalam pembelajaran yang saya dapatkan. Saya berangkat sendirian, tak perlu kalian tau bagaimana caranya hanya dengan uang pas- pasan di kantong untuk makan, lantas saya berangkat seketika memberanikan diri dan tiba telah sampai di bawah bukit (simpang pasar) dari jarak jauh situlah saya mulai berjalan kaki, dahulu sudah biasa saya lakukan.

Hanya saja saat sekarang ini memang saya sudah terhitung 2 tahun ini tak pernah lagi memunculkan diri di hadapan bukit ini.

Entah mengapa saya rindu kepada bukit kaba ini!

Bengkulu A Lab Activity

beny suryadiningrat

Comments