Bengkulu Harus Mendapatkan Pemimpin Yang Rela Berkorban, Bahkan Nyawa!
Menjadi pemimpin di Bengkulu itu harus mempersiapkan mental, meluruskan dahulu niatnya dan siap bersusah payah (siap mati!).
Bengkulu telah di kenal dengan daerah yang berjuta masalah, kenapa saya katakan demikian ?, hal ini bukan hanya publik yang hanya tinggal di Provinsi ini saja yang mengetahui dan merasakannya, bahkan publik Bengkulu yang saat ini bertempat tinggal di luar Bengkulu atau sedang melancong (merantau, bekerja, belajar, dsb) terkadang sulit sekali menegakkan mukanya (malu) saat memperkenalkan dirinya bahwa mereka dari asal Bengkulu. Memang terkesan agak berlebihan, tidak perlu kawan - kawan komen, karena saya agak sulit menggambarkan rasanya setelah saya banyak berbicara dengan kawan - kawan yang saat ini sedang belajar di luaran sana.
Jelas kita tidak akan pernah melupakan dalam rekam jejak pemimpin kita yang 3 kali berturut - turut terkena kasus korupsi. Terserah apapun kasusnya, sudah jelas itu membuat bergaining position kita di mata luar daerah agak kewalahan.
Secara sederhana, saya menggambarkan di kehidupan sehari - hari saja, jika ada kawan kita yang pinjam duit ke kita, kemudian begitu susahnya beliau mengembalikan uang kita tersebut, atau bahkan ternyata tidak juga kunjung di kembalikan sedangkan kitapun sendiri sudah berkali - kali menagihnya, pada dasarnya yang kita lihat dia tidak dalam keadaan susah lagi, sudah punya uang dan bahkan berfoya- foya, bagaimana kira - kira apakah nanti saat dia kesusahan lagi, kemudian mau pinjam uang lagi ke kita, kita akan dengan senang hati memberikanya pinjaman kembali. Saya tanya ke kalian saja, mudah - mudahan jawabanya adalah kalian adalah orang yang dengan penuh hati mengikhlaskannya.
Kita tidak perlu berdebat, untuk saling lihat kiri dan kanam, untuk bersiap - siap berargumen saling menyerang dengan saling tunjuk dan saling menyalahkan, karena sikap reflek itu tidak berguna dan bermanfaat untuk mengembalikkan posisi kita ke arena balapan yang sudah jelas kita di grafik tertinggal jauh, atau bahkan overlap. Atau kalian para tetua ingin membantah tulisan saya ini dengan mengumpulkan sebanyak - banyaknya data dan menghantam saya dengan mengatakan bahwa Bengkulu tidak berpengaruh dengan kasus dan berjuta masalah itu dan Bengkulu sekarang sudah maju dan lebih baik dari sebelumnya.
Kawan, mhon maaf tanpa meniadakkan kelebihan dan keunggulan yg ada di potensi kita, ternyata sumbet daya manusia kita memang "sudah lelah", seharusnya kita telah siap berperang dalam beberapa kali arena peperangan dan setidaknya kita berjuang, namun ternyata kita sampai saat ini belum bisa mempersiapkan itu semua, belum saja kita maju dalam arena peperangan, Benteng kerajaan kita sudah roboh berkali - kali.
Para Pemimpin - pemimpin Bengkulu harus siap merelakan jiwa dan raga, walaupun nyawa taruhannya (siap mati). Harus mampu menyelesaikan berjuta masalah - masalah yang solusinya adalah 'trigers' bagi harapan saat publik merasakan bahwa ini yang mereka kehendaki, bukan justru publik berkata ini sudah seperti inilah, formalitasnya iya begini saja nanti ujung - ujungnya kita mau kemana lagi dengan mental yang korup ini.
Menjadi pemimpin Bengkulu harus siap mental menghadapi sebutan species yang sering kita dengar buaya politiklah, gerobak buruk ditarik sapi gila lah, tikus cecurut lah, atau bahkan preman sekalipun.
Saya terlalu emosional love Bengkulu seperti ini bukan karena saya adalah seorang pembenci pemimpin yang tidak pernah belajar dari kitab ajarannya. Justru saya punya alibi bahwa, mengapa say harus menghadirkan pemimpin di daerah ini harus siap mengorbankan nyawanya (siap mati), mendasarinya adalah jika seorang pemimpin tersebut sudah meluruskan niatannya dan bermental rela berkorban demi kebutuhan semua warga Bengkulu, bukan bertindak atas kepentingan diri sendiri atau golongan. Pemimpin yang siap merelakan nyawanya demi Bengkulu, justru akan berupaya mati - matian mementingkan kemajuan dan kesejahteraan orang banyak. Memiliki strategi dan taktik membuat gerak geriknya menjadi lebih transparan dalam pengawasan publik, dan dengan landasan kejujuran yang masing - masing agama telah mengajarkanya.
Namun saat tulisan ini saya terbitkan, mari saya mengajak seluruh Rakyat, warga, publik Bengkulu untuk di setiap ibadah kita mendoakan daerah kita Bengkulu ini akan menyandangkan berbagai prestasi yang akan bisa menegakkan kepala kita di luar sana, dan kita mendapatkan pemimpin yang benar - benar kita rindukan, pemimpin yang akan memberikan harapan (hope) yang tidak palsu, pemimpin yang telah siap memberikan apa saja bagi kemajuan dan kesejahteraan Bengkulu bahkan nyawanya!. Bukan pemimpin yang mengorbankan kita demi kepentingan dirinya sendiri!!.
Beny Suryadiningrat
- Bengkulu A Lab Activity -
Comments
Post a Comment