Tahukah Anda Apa Yang Disukai Oleh Wanita?

Sir Gawain adalah salah satu ksatria Raja Arthur yang paling hebat dan berani (walaupun masih di bawah Sir Lancelot).
Begini kisahnya:
Pada suatu hari, Raja Arthur menerima tantangan dari seorang ksatria asing bertubuh raksasa yang datang ke istananya. Sebagai seorang petarung yang tangguh, Arthur berpikir ia pasti dapat mengalahkan ksatria asing tersebut. Namun ternyata sang ksatria asing ini merupakan seorang penyihir. Ia mengalahkan Arthur dengan mudah. Ketika Arthur memohon padanya untuk melepaskan dirinya, sang ksatria asing bersedia dengan satu syarat.
Arthur harus dapat menjawab pertanyaan berikut: "Apa hal yang paling diinginkan oleh wanita?"
Jika Arthur gagal menjawab dengan tepat, ksatria asing itu akan menemukan Arthur dengan kekuatan sihirnya, lalu membunuhnya.
Arthur berkelana ke seluruh Camelot untuk mencari jawabannya. Ada yang menyebut cinta, harta, atau keluarga. Namun Arthur tahu ia belum mendapatkan jawaban yang benar.
Hingga suatu hari ia bertemu dengan seorang wanita tua yang amat buruk rupa. Tubuhnya bungkuk, rambutnya acak-acakan, dan wajahnya penuh keriput. Ketika ia menyapa Arthur, Arthur tidak dapat menjawabnya saking terkejutnya. Namun Arthur tersadar dan segera menceritakan masalah yang sedang dihadapinya.
Wanita buruk rupa yang bernama Dame Ragnelle itu bersedia memberitahu jawabannya, dengan satu syarat: Ia ingin menikahi salah satu ksatria Arthur.
Pada mulanya Arthur merasa enggan, tetapi wanita itu bersikeras. Akhirnya Arthur setuju. (Arthur sendiri tidak bisa menikahi wanita itu karena ia sudah menikah dengan Guinevere.)
Arthur kembali kepada sang ksatria asing dan menjawab pertanyaannya. Ksatria itu terkejut karena Arthur mengetahui jawaban yang tepat. Ia segera tahu bahwa Ragnelle merupakan saudarinya, sama-sama keturunan dewa-dewi. Namun ia terpaksa melepaskan Arthur karena janjinya.
Sekembalinya ke kerajaan, Arthur mengisahkan petualangannya kepada Guinevere dan para ksatrianya. Tidak ada ksatria yang bersedia menikahi Ragnelle, kecuali Sir Gawain. Namun Arthur memaksa semua ksatrianya yang belum menikah untuk bertemu dengan Ragnelle.
Setelah Gawain melihat Ragnelle, ia tetap tidak berubah pikiran dan tetap ingin menikahinya, sebagai bukti tanda jasanya kepada Arthur. Pernikahan mereka diselenggarakan di istana Arthur, dan banyak pengunjung yang merasa kasihan kepada Gawain. Namun Gawain tetap mengeraskan hatinya.
Pada malam pernikahan mereka di kamar, Gawain langsung bersiap untuk tidur tanpa melihat wajah istrinya. Namun ketika Ragnelle memanggilnya, Gawain tidak percaya apa yang dilihatnya.
Istrinya berubah menjadi seorang wanita yang sangat cantik.
Ragnelle memberitahu Gawain bahwa ia akan menjadi cantik pada malam hari dan buruk rupa pada siang hari. Namun Gawain dapat memilih, apakah ia ingin istrinya untuk terlihat cantik pada malam hari dan jelek pada siang hari, ataukah cantik pada siang hari dan jelek pada malam hari.
Tanpa berpikir panjang, Gawain meminta Ragnelle agar terlihat cantik bagi dirinya saja pada malam hari.
Ragnelle mengeluh, "Lalu pada siang hari, apakah kamu tega melihatku dihina oleh para bangsawan? Padahal aku bisa terlihat secantik ini."
"Kalau begitu, kamu cantik pada siang hari saja, dan jelek pada malam hari. Aku puas hanya dengan mendengar suaramu yang merdu saja," ujar Gawain.
"Tapi aku tidak peduli pada pendapat orang lain. Aku hanya ingin menyenangkanmu," balas Ragnelle.
Kemudian Gawain memberikan jawabannya:
"Sebagai perempuan, kamulah yang paling menderita. Biarlah kamu yang menentukan sendiri bagaimana baiknya. Apakah kamu ingin terlihat cantik pada siang hari, atau pun malam hari, keputusan itu ada di tanganmu."
Ragnelle pun menangis, karena jawaban Gawain melepaskan seluruh kutukannya. Kini ia terlihat cantik setiap saat, tidak hanya siang atau malam saja.
Hal yang paling diinginkan oleh wanita adalah her own way, kemampuan untuk menentukan pilihannya sendiri.
Para wanita seringkali tidak diberikan kesempatan untuk memilih.
Bahkan untuk bersuara saja kadang kala sulit bagi wanita.
Hidup wanita diatur dan ditentukan oleh struktur dan tatanan masyarakat yang dikungkung oleh sistem patriarki. Wanita dianggap sebagai gender kelas dua. Semua perbuatan Wanita dihakimi dan dinilai secara mendetil.
Contohnya:
Wanita karir dianggap melalaikan keluarga.
Ibu rumah tangga dianggap lemah dan tidak berdaya.
Padahal, jika wanita lebih banyak diberikan kesempatan untuk memilih jalan hidupnya sendiri, mereka akan menjadi lebih bahagia.
Bagaimana tidak? Wanita adalah 50% populasi penduduk dunia. Jika mereka semua merasa lebih bahagia, tentunya mereka akan membuat orang di sekitar mereka bahagia juga.
Maka, bukankah panutan Wanita adalah Siti Khadijah yang jelas telah menentukan dan memilih untuk beriman dan bertakwa di jalan yg juga di pilih Rasulallah, silahkan baca dan pahami proses kisah Siti Khadijah yang memilih dan meyakini jalan hidupnya sendiri bahwasanya cinta dan kebahagiaan Ia dapatkan dari mengabdikan diri di jalan yang Ia kehendaki.
Jadi, hal yang paling disukai oleh wanita adalah kemampuan untuk menentukan hidup mereka sendiri.



Catatn Kaki:
The Wedding of Sir Gawain and Dame Ragnelle (Wikipedia)
Kisah Ummul mukminin Siti Khadijah

Comments