Sudah Berjudul Tapi Belum Terisi. Tulisan Yang Belum Terselesaikan.

MEDIA SOSIAL SEPERTI “SURGA” BAGI SEMUA ORANG

Tulisan ini saya buat pada saat saya menuliskan pemikiran tesis saya dan  di saat saya semakin banyak mengakses tulisan- tulisan berkenaan dengan psikologis, sosiologis bahkan perubahan perilaku seseorang dalam memainkan teknologi media sosialnya. Kemajuan teknologi yang memunculkan berbagai aplikasi media sosial bagi kahalayak (manusia) memberikan gambaran kebermaknaanya tersendiri dalam kehidupan seseorang.
Utopian dari bahasa Yunani yang merupakan penggabungan dari kata “ou” yang berarti “tidak” dan “topos” yang berarti “tempat” dan kata ini merujuk pada sesuatu yang diidealkan tanpa adanya batasan- batasan atau situasi/ tempat yang diimpikan atau ideal, seperti surga atau kesetaraan bagi semua orang. Utopian menerima keberadaan dan determinasi  teknologi dengan tangan terbuka. Merujuk pada determinasi dari teknologi komunikasi yang memberikan efek besar tidak hanya terhadap cara berkomunikasi, tetapi juga budaya, sosial, politik, hingga ekonomi (McLuhan, 1964). Artinya dalm pandangan utopian, perkembangan teknologi komunikasi ini melepaskan semua sekat- sekat dan stratifikasi bagi seluruh aspek kehidupan manusia. Saya membicarakan arah baru kehidupan manusia masa kini dan yang akan datang.
Media sosial bahkan menunjukkan bagaimana pengaruh teknologi ini telah mengubah cara kerja, cara berkehidpan, dana masa depan manusia (Blossom. 2009)
Hal ini juga dikemukakan oleh novelis yang bernam Vernor yang mengistilahkan “The Other Planet” untuk menggambarkan sebuah jaringan, selanjutnya istilah dapermainan (video games) dengan ruangan interkasi maupun benda- benda yang ada dipermainan tersebut merupakan sebuah kenyataan atau eksis meski kenyataan itu tidak bisa mereka jangkau. Ada semacam halusinasi yang seolah- olah nyata. Dalam konsep simbolik, internet merupakan simbol yang tidak bisa didekati secara virtual maupun sebagai sesuatu yang halusinasi, abstrak, dan tidak nyata saja. Internet juga bisa dimaknai sebagai ruang dimana produksi, sirkulasi dan konsumsi penggunanya ternyata memberikan efek terhadap bagaimana individu itu memiliki pengalaman dan membangun impian di ruang siber. Misalnya; simulasi permainan berjenis sosialisasi di internet seolah-olah membawa pengguna berpindah tempat dari alam nyata ke alam virtual. Bahkan dalam permainan simulasi pesawat terbang, seolah- olah pengguna dibuat berada di dalam kabin yang merupakan representasi dari realitas,  berikut dengan skenario dan resiko penerbangan yang ada.  


LEADERSHIP IS NOT OWNERSHIP

Saya bicara masalah kebutuhan bukan persoalan keinginan atau bahkan selera, apa yang kita butuhkan di negeri ini, yang sudah jelas meyakini bahwa alam meruapakan tempaan resmi yang bekerja dengan pola dan skemanya sendiri, kita hanya harus lebih tulus dan ikhlas meminta kepada yang kita yakini Allah Tuhan semesta Alam akan mengarahkan permintaan kita tersebut. Sudah barang tentu dengan ketulusan dan keikhlasan bekerja dan berusaha sekerasnya dalam memnuhi kebutuhan yang diinginkan.
Seorang yang berniat ingin memimpin di negeri ini memang harus melalui pasar mareket yang ada, namun secara oragnisatoris seorang pemimpin di kalangan pemutus kebijakan tidak harus memiliki kekuatan yang  baik secara fisik, materi, atau bahkan daya dukung lainnya.
Dari sebuah kegelisahan, bahkan perenungan yang mendalam seorang yang memikirkan bagaimana caranya untuk mengubah suatu keadaan yang dianggap tadinya kurang begitu baik di pandangan untuk menjadikan lebih baik dari sebelumnya. Para pemimpin ini bahkan susah tidur memikirkan perihal  yang berhubungan dengan kemajuan tersebut, atau bahkan mereka terlebih dahulu telah melihat kemajuan di daerah lain dan bangsa lain, sehingga mempertanyakan mengapa di negerinya tidak bisa lebih baik dari perbandingan yang baik tadi. Bisa jadi bergelas- gelas kopi hangat mereka teguk untuk merenungkan atau mediskusikan pelbagai hal tersebut. 

ZAMAN TANPA HATI DAN JIWA

Mungkin judul di di atas lebih kentara penyebutan untuk di zaman ini. Walau waktu yang saya punya sedikit sekali untuk memulai suatu tulisan-tulisan ini, karea arangkali juga saya sudah tidak pernah lagi membuka dan membaca buku-buku yang mempertebal wawasan dan ilmu saya.
Zaman ini adalah suatu zaman yang tanpa hati dan tanpa jiwa, hal ini diperlihatkan dari kemajuan zaman yang mempersempit ruang sosial kita dalam berinteraksi dan saling mengisi kebutuhan, keinginan dan kemampuan secara nyata di dekat hati dan jiwa kita. Berasa memang makin angker saja kehidupan yang kita jalani, dengan pengertian bahwasanya setiap tanda tanya yang ada di pikiran ini semakin banyak.
Mengherankan jika sesama tetangga tidak saling mengenal atau barangkali tidak ada hasrat untuk saling bertemu dan mengenalkan dirinya masing-masing, saya tidak ingin tinggal diperumahan, hal ini dikarenakan peruma saja rasanya rumah-rumah yang berdiri teak begitu rapatnya terbat, namun orang-orangya tidak saling mengenal. Memang kita sibuk terhadap kegiatan dan kehidupan kita masing-masing, lebih asyiik menikmati hidup masing-masing. Begitu juga dengan jalinan komunikasi, koordinasi  dan komitmen berkolaborasi dalam kebersamaan dengan rasa kekeuargaan saling membutuhkan sangatlah terbantu cepat sekali dengan adanya bantuan sarana fasilitas kemajuan tekhnologi yang ada, namun secara fakta dan nyata jarak yang memisahkan tersebut atau koneksi hubungan kita terselesaikan dengan terkhnologi tersebut. Akan tetapi bahayanya kita tidak salng mengenal secara nyata dan bertemu atau berinteraksi secara langsung sehingga menimbulkan keegoisan dan ketidakjuuran dalam diri sendiri.
Momentum sosial yang seharusnyapun bisa dirayakan dengan rasa kebersamaan dalan lingkaran kekeluargaanpun bisa terselesaikan walau jarak yang sangat jauh memisahkan orang-per orang hanya dengan kemajuan teknologi yang sangat mempermudah dan memanjakan penggunanya. Namun kesepian akan nyata dan langsung dalam berkoneksi tetap menyelimuti tiap pribadi-pribadi yang ada.
Sekarang mungkn yang dibuhtkan bukan untuk kembai pada zaman sebelumnya, namun hanya untuk mengontrol budaya sosial yang lebih harmonis adalah ideologi konservatif, yang baisanya disandang dan dimenangkan oleh partai-partai yang beraliran konservatif namun tetap mengikuti perkembangan zaman yang baik dalam pengaturan tata hubungan pembangunan sosial umat manusia.
Bisa jadi hubungan yang terbangun penuh dengan kepalsuan, 

TENGGELAM ATAU BERENANG


 Setiap permainan yang kita lakukan baik serius maupun ini hanya sebah permainan tidak ada yang namanya dangkal. Yang ada adalah kau melaksankan permainan tersebut dan kau tenggelam atau kau berenang. Ruang- ruang kosong yang ada hanyalah disediakan untuk kekuatan magis dari keajaiban bantuan gaib Tuhan, 

KITA MENILAI DIRI SENDIRI DI SINI

Pendidikan dan dsiplin yang ketat, sebagian besar kebijakan di negara termasu kode etik kita yang mulia, telah diberlakukan bukan karena orang-orang tertentu atau seseorang, tetapi sesama warga untuk ditegakkan seperti yang telah berlangsung selama berbad-abad terakhir ini.
Kita menilai diri sendiri di sini dan kita menilainya dengan standar tertinggi, karena kita termasuk kaum elit bangsa, dan kita di sini di persiapkan untuk bertanggung jawa yang menyertai posisi tersebut. Sekarang, negeri ini sangat membutuhka elit yag lebih eduli pada kehormatan daripada keunggulan, lebih pada pelaynan daripada keuntungan pribadi. Untuk tujuan itu, mari kita mohon petunjuk dan bantuan Allah yang namanya selalu kita doakan. 

BAPAK JAGOAN ATAU PENJAHAT, BAPAKMU INI KAWAN ATAU MUSUHNYA

Rumah kontrakan saya yang baru ini (Perumnas Indah Griya Asri) memang sangat menyeramkan, apalgi kalau urusannya sudah berganti malam hari, rumput ilalang yang tinggi menambah kesan horor, bisa jadi “white or black snake lagend” itu berkeliaran di sekitar rumah saya ini.
Kalau orang luar negeri sana barangkai secara karakternya mereka terbuka wiht open mind, tapi untuk diri sendiri mereka tertutup, tapi kalau bangsa na kita ini kebanyakan malah berbalik kesannya tertutup, banyak rahasianya tapi kalau untk diri sendiri terkada malah memperbodoh dirinya, parahnya lagi bisa jadi mendzolimi diri sendiri, mereka terbuka sekali untuk diri mereka. Munafik kali ya
Yang susah dibantu yang sakit diobati, cerminan diri dan keluarga. Rencana- rencana jahat dari pembangunan negeri ini saya pikir masih banyak yang masih berkeliaran, pada konsep presentasinya bisa jadi itu di bungkus dari keniscayaan perkataan yang mempesona bagi yang mendengarkan. Tapi pada pelaksanaan dan teknisnya amburaso semua, artinya sangatlah terlihat hasil akhirnya adalah untuk memenuhi keinginan-keinginan para penjahat yang piintar sekali dalam merencanakan sesuatu di negeri ini.
Rasa lapar saja masih bisa saya tahan, walau saya tahu resikonya dari perbuatan yang saya lakukan ini.
Perkaranya itu sekarang adalah sampai- sampai ‘Demi Allah saya berjanji’ sehingga bapkmu itupun mengatakan dan berucap ‘Tidak ada hal lain yang saya inginkan selain melihat dan membuat warga ini sejahtera’. Parah kali la ya,,,

NEGERI PARA MAFIA

Pada 17 Maret 2013
Kabar yang ditunggupun datang, betapa tidak prestasi selama 1 tahun ini saya kejar dengan penuh semangat dan gairah. Dalam waktu 3 tahun bekerja, kesempatan ini memang harus saya dapatkan. Akhirnya hal itupun menyinggahi saya, nama saya benar- benar tercantum di salah satu daftar list yang mendapatkan bonus dan ikut sertadalam rangka kegiatan pertemuan wiraniaga AAM se-Indonesia (PWN) yang di adakan di Kota Malang, kemudian dilanjutkan tour 

Comments