Mengenal Ketua Umum PB HMI dari masa ke masa

HMI adalah organisasi mahasiswa Islam tertua dan terbesar di Indonesia. Ia lahir beberapa tahun setelah Indonesia Merdeka yakni berdiri  5 Februari 1947  di Yogyakarta. Hingga kini telah menggelar Kongres ke-29.
Sebelum memlih ketua melalui Kongres, pada awal-awal pembentukannya Ketua PBI HMI dipilih melalui penunjukkan. Selanjutnya Kongres HMI yang pernah digelar tiga tahunan, kini digelar dua tahunan.
Organisasi ini selalu menjadi perhatian karena terbukti kerap melahirkan tokoh-tokoh besar yang namanya tenar di telinga publik. Karena itu di bawah ini adalah daftar Ketua Umum PB HMI bersama kisah-kisah terpilihnya.
Daftar Ketua PB HMI 
  • 1948: Lafran Pane, salah satu pendiri HMI. Terakhir pengajar ilmu hukum tata negara di Sunan IAN Kalijaga. HMI berdiri  5 Februari 1947 di Yogyakarta, salah satu Kota Perjuangan kala itu.
  • 1948-1948 : HMS (Haji Mohammad Syafa’at) Mintareja. Mulanya ditunjuk Lafran Pane sebagai Ketua HMI 6 bulan setelah HMI berdiri. Selanjutnya pada Kongres ke-1 di Yogyakarta pada tanggal 30 November 1947. Mintaredja dikukuhkan menjadi Ketua PB HMI untuk periode tahun 1947 sampai 1951. Namun saat terjadi  agresi militer Belanda II ia keluar dari Yogja dan menyerahkan jabatan kepada Lafran Pane
  • 1948-1949   – Ahmad Tirtosudiro.Sempat kuliah di UGM  jurusan hukum dan terpilih sebagai Ketua  HMI tahun 1948-1949. Namun akhirnya memilih berkarier di militer dengan pangkat terakhir Letjen.
  • 1950-1951: Lukman El-Hakim: Ditandai dengan pemindahan sekretariat dari Yogyakarta ke Jakarta Juni 1950.
  • 1951-1953 –  Ahmad Dahlan Ranuwiharja. Kongres ke-2 di Yogyakarta pada tanggal 15 Desember 1951 memilih Ahmad Dahlan Ranuwiharja sebagai Ketua Umum HMI 1951-1953. Di bawah kepengurusan Dahlan, HMI mulai eksis meski sering mengritik pemerintahan Presiden Soekarno saat itu. Dahlan dikenal sebagai tokoh Islam nasionalis. Ia dianggap sukses mempertahankan posisi HMI pada masa penuh gejolak saat itu.
  • 1953-1955 – Deliar Nooer. Mulai aktif di HMI tahun 1950 sebagai Ketua Umum HMI cabang Jakarta. Tiga tahun kemudian ia terpilih sebagai Ketua Umum PB HMI di Kongres ke-3 yang pertama kalinya digelar di Jakarta pada tanggal 4 September 1953.  Ia dikenal sebagai tokoh islam yang kritis. Menjadi  orang Indonesia pertama yang memperoleh gelar Ph.D. dalam ilmu politik.
  • 1955-1957 – Amin Rajab Batubaramenggantikan Deliar Noer.  Sebelumnya ia dikenal sebagai salah satu anggota Tim Perumus Tafsir Asas HMI . Amin terpilih dalah Kongres ke-4 HMI di Bandung pada tanggal 14 Oktober 1955.
  • 1957-1960 – Ismail Hasan Matareum.Menjadi Ketua PB HMI pertama dengan masa periode jabatan tiga tahun. Ia terpilih pada Kongres ke-5 di Medan pada tanggal 31 Desember 1957. Kelak ia menjadi Ketua Umum PPP dengan masa jabatan cukup lama yakni 1989-1998. Ismail juga Wakil Ketua DPR/MPR 1992-1997.
  • 1960-1963 – Nursal. Terpilih pada Kongres ke-6 di Makassar pada tanggal 20 Juli 1960.
  • 1963-1966 – Sulastomo. Saat Kongres ke-7 HMI digelar kembali di Jakarta pada tanggal 14 September 1963, Sulastomo yang berasal dari Fakultas Kedokteran UI dan Ketua HMI cabang Jakarta  terpilih menjadi ketuanya.
  • 1966-1969 dan  1969-1971 – Nurcholis Madjid. Ia menjadi satu-satunya Ketua Umum PB HMI dua periode. Pertama saal  Kongres ke-8 di Solo tanggal 17 September 1966 dan saat Kongres ke-9 di Malang pada tanggal 10 Mei 1969. Alm Nurcholish Madjid bukan saja dikenal sebagai mantan Ketua PB HMI dan dikenang sebagai pemikir Islam terbaik yang pernah dimiliki Indonesia.
  • 1971-1974 – Akbar Tanjung. Saat digelar Kongres ke-10 di Palembang pada tanggal 10 Oktober 1971, Akbar Tanjung terpilih menjadi Ketua HMI ke-10 versi kongres, atau ke-11 sejak Lafran Pane. Nama Akbar Tandjung kini dikenal sebagai tokoh senior Partai Golkar yang menjabat beberapa jabatan menteri Era Presiden Soeharto.
  • 1974-1976 – Ridwan Saidi terpilih dalam Kongres ke-11 di Bogor pada tanggal 12 Mei 1974. Pernah menjadi anggota DPR.  Ia dikenal sebagai tokoh betawi dan pengamat politik hingga kini.
  • 1976-1978 – Chumaidi Syarif Romasterpilih pada Kongres ke-12 di Semarang tanggal 16 Oktober 1976. Dosen UIN Yogyakarta itu kini menjabat salah satu komisioner Angkutan Sungai Danau dan Penyebrangan (ASDP), perusahaan Negara di bawah Kementrian Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
  • 1978-1981 – Abdullah Hehamahuamerasakan menjadi Ketua Umum PB HMI saat terpilih di Kongres ke-13 di Makassar (Ujungpandang) pada tanggal 12 Februari 1979. Belakangan namanya lebih dikenal sebagai Mantan penasehat KPK ini
  • 1981-1983 – A Zacky Siradj memimpin HMI dua tahun setelah terpilih pada Kongres ke-14 di Bandung pada tanggal 30 April 1981. Kini Zacky menjadi Anggota DPR RI 2014-2019 dari Fraksi Partai Golkar dapil Jabar XI.
  • 1983-1986 – Harry Azhar Aziz. Pada Kongres HMI ke-15 di Medan pada tanggal 26 Mei 1983, Harry Azhar Aziz terpilih sebagai ketuanya. Kini Harry Azhar Aziz adalah Ketua BPK RI 2014-2019.
  • 1986-1988 – M. Saleh Khalid. Kongres ke-16 di Padang pada tahun 1986 M. Saleh Khalid terpilih sebagai ketuanya. Namun untuk pertama kali di Kongres ini, PB HMI terpecah menjadi dua. Yakni HMI Diponegoro (Dipo) dan  HMI Majelis Penyelamatan Organisasi (MPO).  HMI MPO menggelar Kongres ke-16 di Yogyakarta dengan Ketua Umum terpilih Eggy Sudjana
  • 1988-1990 – Herman Widyanandaterpilih sebagai Ketua Umum HMI Dipo dalam Kongres ke-17 di Lhokseumawe, Aceh, 6 Juli 1988. Sedang HMI MPO dalan Kongres ke-17 di Yogyakarta pada tanggal 5 Juli 1988 memilih Ketua Umum  Tamsil Linrung.
  • 1990-1992 – Ferry Mursidan Baldanyang kini menjadi Menteri Pertanahan dan Kepala BPN adalah mantan Ketua Umum PB HMI Dipo yang terpilih pada Kongres ke-18, di Jakarta, 24 september 1990.  Tanggal 10 Oktober 1990 Ketua Umum HMI MPO  Masyhudi Muqarrabin.
  • 1992-1995 – M. Yahya Zaini terpilih sebagai Ketum PB HMI pada Kongres ke-19, di Pekan baru 9 Desember 1992. Ia menjadi salah satu mantan ketua PB HMI yang terkenal kasus skandal seks sehingga mundur dari DPR dan Golkar tahun 2006.  Tamggal 24 Desember 1992 Ketua Umum HMI MPO: Agusprie Muhammad.
  • 1995-1997 – Taufiq Hidayat terpilih dalam Kongres ke-20, di Surabaya 29 Januari 1995. Alumni Universitas Negeri Jember itu pernah menjadi anggota DPR RI periode 2009-2014 dari Partai Golkar mewakili Jawa Timur.  Ketua Umum HMI MPO periode ini  Lukman Hakim Hassan
  • 1997-1999 – Anas Urbaningrum sempat harum namanya saat terpilih menjadi Ketua Umum Partai Demokrat dalam usia masih di bawah 40 tahun. Alumni Universitas Airlangga itu terpilih menjadi Ketua Umum PB HMI pada Kongres ke-21 di Yogyakarta 26 Agustus 1997. Kini Anas sudah lengser sebagai Ketum Partai Demokrat dan mendekam dipenjara dalam kasus korupsi.  Imron Fadhil Syam adalah Ketua Umum PB HMI MPO periode ini.
  • 1999-2002 – M. Fakhruddin terpilih memimpin HMI pada Kongres ke-22 di Jambi 3 Desember 1999. Ia kemudian pernah menjadi Sekjen KNPI, dan Wasekjen Partai Demokrat. Ketua Umum PB HMI periode ini adalah Yusuf Hidayat. Lalu pada 25 Juli 2001 Morteza Syafinuddin Al-Mandary
  • 2002-2004 – Kholis Malik terpilih menjadi Ketua Umum PB HMI pada Kongres ke-23 di Balikpapan, 30 April 2002. Dari HMI MPO ketuanya Cahyo Pamungkas.
  • 2004-2006 – Hasanuddin dipilih Kongres HMI ke-24 di Jakarta, 23 Oktober 2003. Sempat terjadi pencopotan dirinya tahun 2004, namun ia menganggap tidak sah. Pada 17 Agustus 2005, Ketua Umum HMI MPI adalah Muzakkir Djabir
  •  2006-2008 – Fajar Zulkarnain Ketua HMI Cabang Jatinangor, Jawa Barat, terpilih menjadi Ketua Umum PB HMI periode 2006-2008 pada Kongres ke-25 di Makassar, 20 Februari 2006. Fajar meraih 134 suara mengungguli saingan utamanya Eka Sastra dari HMI Cabang Makassar Timur yang meraih 107 suara dan Haerullah dari HMI Cabang Jakarta dengan 43 suara. Semua 284 pemegang hak suara dari 147 cabang HMI yang mengikuti Kongres itu memberikan suaranya dan tidak satupun kertas suara yang dinyatakan batal. Ketua Umum HMI MPO adalah Syahrul Effendy Dasopa
  • 2008-2010 – Arip Mustofa terpilih pada Kongres ke-26 di Palembang 28 Juli 2008. Di acara Kongres HMI kali ini dibacakan komitmen islah oleh Ketua Umum Pengurus Besar PB HMI Diponegoro 2006-2008 Fajar R Zulkarnaen, dan Ketua PB HMI MPO 2007-2009, Syahrul Effendy Dasopa. Pembacaan disaksikan Wakil Presiden HM Jusuf Kalla (JK) dan mantan Ketua DPR Akbar Tandjung. Namun pada 9 Juni 2009 HMI MPO tetap menggelar kongres sendiri dan memilih Muhammad Chozin Amirullah sebagai Ketua Umum HMP MPO periode 2011-2013.
  • 2010-2013 – Nurfajriansyah terpilih menjadi Ketua Umum PB HMI pada Kongres ke-27 Depok tanggal 5 – 10 November 2010. Pada Maret 2012 Nurfajriansyah mengalami luka memar di wajah saat bentrok dengan polisi saat unjuk rasa di depan Istana. Pada tangga 14 – 19 Juni 2011 HMI MPO memilih Alto Makmuralto sebagai Ketua Umum.
  • 2013-2015 – M. Arif Rosyid menang telak dalam pemilihan Ketua Umum PB HMI pada Kongres ke-28 di Gedung Olahraga Remaja (GOR) Ragunan, Jakarta Selatan. 15 April 2013. Ia memperoleh dukungan suara terbanyak, 283 suara, mengalahkan Nur Fajriansyah yang mencoba maju lagi dengan 65 suara pada pemilihan putaran kedua. Kala itu sebenarnya ada tiga kandidat yang lolos untuk maju di putaran kedua. Yaitu, Arief Rosyid, Nur Fajriansyah, dan Mulyadi. Tapi Mulyadi mundur dan mendukung Arief Rosyid.  Namun sebagian peserta Kongres HMI ke-28 tak puas dan melanjutkan Kongres HMI di Malang. Sementara itu pada tahun yang sama, HMI MPO menggelar kongres ke-29 dan memilih Puji Hartoyo sebagai Ketua Umum.
  • 2015-sekarang: Mulyadi P Tamsir.Setelah 13 hari berkongres ke-19 di GOR Pakan Baru, Mulyadi P Tamsir terpilih sebagai Ketua PB HMI. Sebelumnya Mulyadi adalah Sekjen HMI periode 2013-2015. Selama menjadi Sekjen ia pernah membuat mosi ketidak percayaan kepada bosnya Arief Rosyid. Mulyadi terpilih melalui pemilihan dua periode
Kenangan dan cerita sudut pandang saya pada masa saya menjabat di Ketua Umum Cabang Bengkulu.

Saya termasuk salah satu orang yg mengalami masa perjuangan dalam mensukseskan Kongres di periode 2008-2010 – Arip Mustofa terpilih pada Kongres ke-26 di Palembang 28 Juli 2008.

Comments